Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik (PRD), yang
berlangsung pada tanggal 24-26 Maret 2015, kembali menunjuk Agus Jabo
Priyono sebagai Ketua Umum PRD periode tahun 2015-2020. Ia terpilih
melalui proses musyawarah-mufakat.
Selain memilih Ketua Umum, kongres ke-8 PRD juga menunjuk Dominggus Oktavianus sebagai Sekretaris Jenderal. Tidak hanya itu, Kongres juga memberi mandat kepada Ketua Umum dan Sekjend terpilih untuk menunjuk 7 anggota formatur. Formatur itulah yang akan membantu Ketua Umum dan Sekjend terpilih membentuk struktur kepengurusan KPP-PRD periode 2015-2020.
“Kalau di kongres partai-partai borjuis, orang berlomba-lomba menjadi Ketua Umum dan Sekjend. Sampai-sampai menggunakan uang untuk membeli suara peserta kongres. Tetapi kongres PRD memilih Ketua Umum dan Sekjend secara musyawarah-mufakat,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres ke-8 PRD, Alif Kamal, saat acara penutupan Kongres ke-8 PRD, Kamis (26/3/2015).
Dalam sambutannya, Ketua Umum PRD terpilih Agus Jabo Priyono mengajak kader dan anggota PRD untuk memperluas dan memperkuat partai dalam menyambut momentum politik kedepan, termasuk ajang Pemilu 2019.
“Kalau kita ingin mewujudkan cita-cita kita, syarat utamanya adalah berkuasa. Tanpa kekuasaan di tangan kita, semua program yang indah itu tidak akan terwujud,” terangnya kepada peserta kongres PRD.
Menurut Agus Jabo, sebagai partai berbasis ideologi pancasila, PRD menemptkan kekuasaan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni masyarakat yang adil dan makmur.
Hal yang sama juga disampaikan Dominggus Oktavianus. PRD, katanya, harus terus mengorganisir rakyat, memberikan pendidikan politik kepada rakyat, dan mengajak seluruh komponen rakyat untuk berjuang bersama dengan PRD.
“Karena tugas kita adalah mencerdaskan rakyat, menyadarkan rakyat, membela hak-hak rakyat,” ucapnya.
Sementara itu, Staff Deputi Kepresidenan RI Bidang Komunikasi Politik, Beator Suryadi, yang menyempatkan hadir dalam penutupan kongres tersebut, menyatakan bahwa rakyat Indonesia masih sangat membutuhkan PRD. Ia bilang, PRD adalah salah satu partai politik yang bisa memperkuat partai nasionalis yang ada di parlemen saat ini.
“PRD harus ikut dalam kontestasi politik ditengah minimnya jumlah partai nasionalis yang ada saat ini,” katanya.
Ia menilai, PRD merupakan partai nasionalis satu-satunya yang punya basis ideologi yang jelas dan konsisten berjuang di tengah-tengah massa rakyat Indonesia.
Selain memilih Ketua Umum, kongres ke-8 PRD juga menunjuk Dominggus Oktavianus sebagai Sekretaris Jenderal. Tidak hanya itu, Kongres juga memberi mandat kepada Ketua Umum dan Sekjend terpilih untuk menunjuk 7 anggota formatur. Formatur itulah yang akan membantu Ketua Umum dan Sekjend terpilih membentuk struktur kepengurusan KPP-PRD periode 2015-2020.
“Kalau di kongres partai-partai borjuis, orang berlomba-lomba menjadi Ketua Umum dan Sekjend. Sampai-sampai menggunakan uang untuk membeli suara peserta kongres. Tetapi kongres PRD memilih Ketua Umum dan Sekjend secara musyawarah-mufakat,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres ke-8 PRD, Alif Kamal, saat acara penutupan Kongres ke-8 PRD, Kamis (26/3/2015).
Dalam sambutannya, Ketua Umum PRD terpilih Agus Jabo Priyono mengajak kader dan anggota PRD untuk memperluas dan memperkuat partai dalam menyambut momentum politik kedepan, termasuk ajang Pemilu 2019.
“Kalau kita ingin mewujudkan cita-cita kita, syarat utamanya adalah berkuasa. Tanpa kekuasaan di tangan kita, semua program yang indah itu tidak akan terwujud,” terangnya kepada peserta kongres PRD.
Menurut Agus Jabo, sebagai partai berbasis ideologi pancasila, PRD menemptkan kekuasaan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni masyarakat yang adil dan makmur.
Hal yang sama juga disampaikan Dominggus Oktavianus. PRD, katanya, harus terus mengorganisir rakyat, memberikan pendidikan politik kepada rakyat, dan mengajak seluruh komponen rakyat untuk berjuang bersama dengan PRD.
“Karena tugas kita adalah mencerdaskan rakyat, menyadarkan rakyat, membela hak-hak rakyat,” ucapnya.
Sementara itu, Staff Deputi Kepresidenan RI Bidang Komunikasi Politik, Beator Suryadi, yang menyempatkan hadir dalam penutupan kongres tersebut, menyatakan bahwa rakyat Indonesia masih sangat membutuhkan PRD. Ia bilang, PRD adalah salah satu partai politik yang bisa memperkuat partai nasionalis yang ada di parlemen saat ini.
“PRD harus ikut dalam kontestasi politik ditengah minimnya jumlah partai nasionalis yang ada saat ini,” katanya.
Ia menilai, PRD merupakan partai nasionalis satu-satunya yang punya basis ideologi yang jelas dan konsisten berjuang di tengah-tengah massa rakyat Indonesia.