Tahun ini adalah
tahun yang membingungkan rakyat indonesia, di tengah-tangah kesulitan ekonomi
dan Kapitalisme yang kian mewabah luas kita di perhadapkan dengan pertarungan
Putra-putra terbaik negeri ini untuk menjadi Presiden kita, dengan rekam jejak
dan berbagai konsep serta Visi dan misi yang di jual kepada rakyat menjadi
senjata ampuh bagi para calon presiden untuk mencari perhatian rakyat.
di tengah-tangah
kesulitan ekonomi yang kian mengerogoti rakyat, para elit pemerintah kita sibuk
dengan pemilihan presiden, dari jabatan menteri hingga kepala daerah hampir di
seluruh tanah air takmau ketinggalan untuk terlibat dalam kampanye capres dan
cawapres periode 2014-2019, tak bukan dan tak lain hanyalah mencari dan
mempertahankan singasanah mereka dan bukan untuk kesejateraan rakyat.
Sejak di
proklamirkan dan diberi nama INDONESIA persoalan kemiskinan, pendidikan,
pengangguran dan separatisme seakan menjadi agenda tetap yang takpernah terselaikan
oleh para pemimpin kita, yang menjadi pertanyaan akankah presiden ke-7 mampu
menyelesaikan persoalan yang bangsa yang begitu kompeks. Bahkan seperti kanker
yang setiap hari makin ganas dan membengkak.
Dari beragam
persoalan bangsa ini tentu kita butuh pemimpin yang memiliki konsep serta
tindakan yang tepat agar persoalan mendasar bangsa ini terselesaikan, yang
menjadi pertanyaan, adakah dari dua pasangan calon presiden kita saat ini
memiliki konsep serta tindakan yang tepat untuk menghapus pesoalan kemiskinan, pendidikan, pengangguran dan
separatisme, lagi-lagi visi dan misi menjadi senjatah ampuh untuk menjawab
berbagai macam persoalan bangsa namun yang perluh kita garis bawahi visi dan
misi tidak akan mampu menyelesaikan persoalan bangsa tampa di sertai tindakan
yang tepat dan tulus dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
Kita menyadari bahwa setiap pilihan pasti
punya resiko, jika kita salah memilih maka cita-cita bangsa ini hanya akan
menjadi tulisan tak bermakana. maka dari itu saya mengajak kepada seluruh
saudara-saudar saya agar kita jangan salah memilih, pilihlah pasangan calon
presiden dengan hati nurani bukan atas paksaan.