PKK Parigi Moutong Melaksanakan Penyuluhan Dan Simulasi Pola Asuh Anak Dan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja

BAMBALE PARIMO- Tim Penggerak PKK Kabupaten Parigi Moutong yang tergabung dalam beberapa Kelompok Kerja (Pokja) melakukan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi bagi remaja dan penyuluhan serta simulasi pola asuh Anak dan remaja di 56 lokus 12 Kecamatan dalam rangka pencegahan Stunting, diawali di Desa Sialopa Kecamatan  Moutong, Kamis (16/7/20).

Ketua TP- PKK Kabupaten Parigi Moutong Dra Hj Noor Wachidah Prihartini S Tombolotutu mengatakan, saat ini angka Stunting masih terbilang tinggi, sehingga perlu adanya upaya pencegahan dengan melibatkan berbagai sektor untuk menekan angka Stunting.

Kata Noor Wachidah, di Parigi Moutong segala upaya telah dilakukan dengan memfokuskan pada penanganan kesehatan faktor Resiko.

Ditambahkannya, faktor resiko pada kondisi kesehatan anak kurang gizi adalah pada saat ibu hamil, dan sangat dibutuhkan faktor pelindung diantaranya adalah pola asuh orang tua dan keluarga yang baik. Karena kata ia segala sesuatu yang terjadi pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) menjadi faktor penentu kualitas kehidupan anak kelak.

"Program Bina Keluarga sangat cocok dilakukan, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak khususnya anak usia dibawa enam tahun termasuk dari dalam kandungan,"Terangnya.

Ia berharap Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)  harus diterapkan di keluarga, sehingga anak menjadi tumbuh lebih baik. Menurutnya pemahaman sikap dan keterampilan untuk menyampaikan informasi terus PKK lakukan hingga sampai ke Dasawisma 

Kata ia, dalam rangka meningkatkan pemahaman, sikap dan keterampilan perlu dilakukan sampai ke Dasawisma sebagai bentuk pelaksanaan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) baik ditingkat Desa, Kecamtan dan Kabupaten. 

"Kita harus menjadi Orang tua Hebat dalam mengasuh anak. Melalui Program BKB Holistik Integratif ini orangtua bisa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan pengasuhan yang menyeluruh dalam memenuhi kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan emosional dan kasih sayang dan kebutuhan stimulasi mental,"Ungkapnya. 

Kata Noor Wachidah. dengan meningkatkan kesadaran akan program PHBS dan Reproduksi bagi remaja dan pola asuh anak maka dapat menekan angka Stunting dan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada orangtua tentang pentingnya keseimbangan antara asah, asih dan asuh, antara kebutuhan fisik, gizi, kesehatan, pendidikan dan perlindungan bagi anak, terutama pada masa 1000 HPK. Rislan 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama