Adi Prianto, SH : Berlangsungnya Pilpres Disulteng Sangat Miskin Programatik




Kita baru saja melaksanakan pesta Demokrasi untuk menentukan siapa presiden republik indonesia periode 2014-2019, seperti apa situasi pemilihan presiden yang di pertontonkan kepada rakyat indonesia dan solusi yang di tawarkan KPW-PRD Sulteng.
Seperti apa pembacaan dan sikap PRD sulteng terkait Pemilihan presiden yang barusaja selesai, Berikut petikan wawncara bersama Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sulawesi Tengah Adi Prianto, SH di kediamanya 20 juli 2014.
Selamat siang Bung adi kami dari redaksi media Gotong Royong mau minta waktu bapak untuk wawancara soal evalusi pilpres dari kacamata PRD sulteng. bagaimana evaluasi anda soal pilpres yang barusaja selesai ini ?
Kegembiraan buat PRD karena keduanya mengangkat isu kemandirian bangsa, hanya saja selama pilpres isu kemandirian bangsa yang sejatinya adalah problem pokok bangsa ini termutasikan dengan model black campain yang menyerang pribadi-pribadi capres, ini tidak menyehatkan iklim politik kedepan.
Di sulawesi tengah memang tidak terjadi kampanye hitam, hanya saja kelemahan dari masing tim sukses capres tidak menajamkan visi-misi capres ketengah-tengah rakyat, sehingga selama berlangsungnya pilpres disulteng sangat miskin programatik.
Menurt anda Seberapa jauh koalisi parpol dalam memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat ?
Jawab : Selama pilpres berlangsung koalisi parpol hanya diarahkan sebagai kendaraan para capres, di daerah hanya jadi perangkat pemenangan, pendidikan politiknya kalau kita lihat selama pilpres di sulteng yaa sangat minim, parpol masih menggunakan metode konvensional, meletakan rakyat hanya sebagai masa bayaran yang kalau ada pertemuan atau pawai atau deklarasi, rakyat di datangkan. rakyat tida terjembanai untuk memahami politik secara utuh, kalau mau lihat hasil kerja parpol lihatlah angka golput pada saat pilpres disulteng, angka lebih tinggi dari pada perolehan salah satu capres. artinya parpol dan koalisinya gagal dalam mengkanalisasi rakyat kedalam program politik dan menjadi tindakannyata dilapangan.
Jadi menurut anda apa yang menjadi landasan rakyat sultang memilih 2 pasangan capres ini, karna tadi anda bilang "tim sukses capres tidak menajamkan visi-misi capres ketengah-tengah rakyat" ?
Jawab: alasan mereka memilih karna digiring oleh situasi pilpres yang hanya diberikan dua pasang capres. alasan terbesar karena itu kewajiban sebagai warga negara.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama